Teori Badaniyah yang mempopulerkan adalah hipokrates dimana kepribadian dibagi menjadi tanah, air, udara, api, dan panas. Kepribadian yang dilambangkan dengan tanah bersifat kering berpusat pada chol ( empedu kuning ). Kepribadian yang dilambangkan dengan air bersifat basah berpusat pada melanchole ( empedu hitam ). Kepribadian dilambangkan dengan udara bersifat dingin berpusat pada phlegmer ( lendir ). Sedangkan kepribadian yang dilambangkan dengan api bersifat panas berpusat pada sanguinis ( darah ).
Apabila proporsi selaras dalam tubuh maka akan sehat atau normal. Galinus mengatakan apabila kelebihan proporsi maka orang tersebut akan temperamental.
Menurut tipologi Hipokrates apabila yang dominan itu yang kering maka orang tersebut digolongkan cholerus yang memiliki ciri – ciri optimis dan daya juang yang besar. Apabila yang dominan itu yang basah, maka orang tersebut digolongkan orang melancholis yang memiliki ciri ciri pesimis dan berdaya juang kecil. Apabila dominan dingin maka orang tersebut phlegmatis dan mempunyai sifat kalem dan tenang, lain halnya yang dominan panas, orang sanguitis memiliki sifat yang berubah – ubah.
Ahli dari Italia mengemukakan teori konstitusi tentang penyelidikan variasi tubuh atau sering disebut mashab Italia. Tokohnya yaitu De Giovani dan Viola yang merumuskan hukum de formasi. Yang isinya tentang penggolongan variasi tubuh menjadi tiga yaitu togog kecil, togog besar dan togog normal. Togog artinya bentuk keseluruhan tubuh. Togog kecil memiliki tubuh yang panjang, togog besar memiliki tubuh yang pendek, sedangkan normal memiliki proporsi yang normal.
Ditinjau dari perkembangan kejiwaannya menghasilkan teori temperament. Read the rest of this entry »