Disleksia visual
dalam kelompok ini masih dibagi dalam dua golongan yaitu : mengalami kesulitan untuk diskriminasi huruf ( kesulitan membaca akibat kesalahan decoding ), kesulitan mengingat urutan visual, misal diminta menulis ibu tetapi menulis iub atau ubi.
Disleksia auditoris : disini juga dikelompokkan ke dalam empat golongan yaitu : kesulitan dalam diskriminasi auditoris, yaitu anak mengalami kesulitan dalam analisis fonetik, misalnya : anak tidak dapat membedakan kata, misalnya antara : katak, kakak, kapak dsb. Kesulitan analisis auditoris ( anak tidak dapat menguraikan kata ibu menjadi i – b – u ). Kesulitan sintesis auditoris ( anak tidak dapat menggabungkan huruf p – a – p – a menjadi papa, artinya merea dapat membaca perhuruf tetapi tidak dapat menggabungkan ). Kesulitan re-auditoris bunyi atau kata, misal ini a; ini e; ini b dsb ketika anak ddiminta menirukan / mengulang mereka tidak mampu melakukannya. Kesulitan urutan auditoris, misal diminta mengulang ini ibu budi tetapi responnya menjadi budi ibu ini. gejala gejala tersebut muncul ketika berusia 7 tahun meskipun ada juga yang terdeteksi saat 6 tahun
Add A Comment