Kelly’s Covariation Theory ( teori kovariasi kelly )
Harold Kelly ( 1972)
Ada tiga faktor yang menjadi dasar pertimbangan orang untuk menarik kesimpulan apakah suatu pekerjaan disebabkan oleh sifat dala diri (disposisi) ataukah disebabkan oleh faktor luar diri.
- Konsensus (consencus)
- Konsistensi (consistency)
- Keunikan (distinctivness)
Konsensus : Sistuasi yang membedakan perilaku seseorang dengan perilaku orang lainnya dalam menghadapi situasi yang sama. Bila seseorang berperilaku sama dengan perilaku orang kebanyakan, maka perilaku orang tersebut memiliki konsensus yang tinggi.
Konsistensi : Sejauh mana seorang konsisten dari satu situasi ke situasi lainnya. Misal, kalau saya tertawa nonton srimulat pada hari ini, dan saya jugatertawa nonton lawakan srimulat pada hari lainnya maka perlaku saya memiliki konsistensi yang tinggi.
Keunikan (distinctiveness). Sejauh mana seseorang bereaksi dengan cara yang sama terhadap peristiwa yang berbeda.
Co-variasi antara ketiga faktor diatas akan menentukan apakah perlaku seseorang akan diatribusikan secara atribusi internal ataukah akan diatribusikan secara ekternal.
Perilaku seseorang akan diatribusikan sebagai atribusi internal bila perilaku tersebut memiliki konsensus yang rendah, konsistensi tinggi dan keunikan yang rendah. Perhatikan situasi berikut: saya tertawa menonton srimulat-orang lain tidak tertawa menonton srimulat (konsesnsus rendah), saya selalu tertawa kapanpun saja saya menonton srimulat (konsistensi tinggi), dan saya selalu saja tertawa menonton pertunjukan lawak, tidak hanya dagelan srimulat (keunikan rendah)
Menurut anda apa sebab saya tertawa. Apakah karena sifat kepribadian saya yang suka lawakan ataukah karena kecanggihan srimulat yang membuat saya tertawa ?
Dalam situasi yang bagaimanakah orang akan mengatribusikan penyebab perilaku ke atribusi ekternal ? Yaitu bila perilaku tersebut ditandai dengan konsensus yang tinggi, konsistensi tinggi dan keunikan juga tinggi. Mari kita lihat situasi ini : saya tertawa menonton dagelan srimulat orang-orang lain juga tertaa (konsesus tinggi), saya selalu tertawa menonton srimulat kapan saja (konsistensi tinggi), saya hanya tertawa menonton srimulat, kepada lawakan lain saya tidak tertawa (keunikan tinggi).
Apa kira-kira penyebab saya tertawa, apakah karena saya tipe orang yang suka tertawa, ataukah karena memang srimulatnya yang lucu. Dalam situasi demikian ini orang umumnya mengatakan srimulatnyalah yang membuat saya tertawa, karena saya tidak tertawa menonton lawakan lainnya (atribusi ekternal)
Add A Comment