Gambaran : prinsip : aktivitas / bentuk tingkah laku tertentu seperti menjadi sasaran / tujuan sendiri walaupun semula dilakukan demi alasan yang lain. Setiap tingkah laku sederhana / komplek, meskipun mula mula disebabkan tegangan organisme, dapat berlangsung dengan sendirinya tanpa adanya faktor budaya yang memperkuat : contoh tiks. gerakan tubuh saat orang mengalami kecemasan
Otonomi fungsional : berbeda dengan prinsip umum. bahwa tingkah laku tertentu dapat diteruskan demi tujuan berbeda dari motiv semula yang menimbulkan tingkah laku . contoh pemburu mula mula berburu untuk mencari makananan, tapi setelah dapat makanan , tp tetep berburu karena untuk menyalurkan agresi yang merupakan bawaan. Alasan yang dibawa sejak lahir tersebut dihindari allport
Otonomi fungsi . Pemburu akan tetap berburu walaupun tidak ada lagi nilai instrumental ( contoh ; kebutuhan bahan pokok ). tapi karena pemburu tersebut senang berburu.
Untuk mengesahkan konsep Otonomi fungsional. Allport mengobservasi sejumlah bidang yang mendukung adanya kecenderungan organisme organisme mempertahankan respon tertentu walaupun alasan yang menimbulkan respon sudah tidak ada lagi.
Bukti bukti adanya otonomi fungsional
- Penelitian olson -> apabila dioleskan kolodium ( campuran eter dan pirolsilin ) pada telinga tikus, maka tikus akan mencakar telinga untuk menghilangkan barang asing di telinganya. setelah kolodium dibersihkan tapi tikus tadi masih mencakar cakar dengan intensitas yang tidak berkurang. jadi mencakar yang semula untuk melindungi jasmaniah karena berulang ulang maka berubah menjadi bagian integral dalam tingkah laku tersebut. meskipun fungsi biologis.
- Penelitian anderson -> tikus diajari lari melintasi lorong dengan kecepatan tinggi dalam keadaan lapar. setelah sampai , diberi makan. setelah dicoba berulang dan selalu dihadiahi makanan setelah diujung lorong. tikus tersebut tidak menunjukan respon lazim. Jadi meskipun tikus sudah kenyang , tetapi tetap lari di lorong dengan kecepatan yang sama. jadi organisme perbuatan karena alasan biologis yang jelas ( lapar ) namun meskipun alasan tersebut tidak ada lagi namun tingkah laku masih berlangsung terus tidak berubah
Berdasarkan konsep otonomi fungsional allport menyatakan : tingkah laku diteruskan / dilakukan karena sudah begitu sering di ulang sehingga tingkah laku tersebut menjadi tujuan / motif dirinya sendiri dan menjadi bagian menjadi gaya hidup tikus.
Setelah itu ada pertanyaan dari ahli lain tentang konsep allport :
- Bertocci : apa benar bahwa setiap bentuk tingkah laku jika sering diulang akan menjadi otonom? adakah batas / syarat untuk generalisasi ini? Bila setiap bentuk tingkah laku menjadi dorongan sendir, apa yang mencegah individu untuk menderita anarki psikologis, dimana motif motif yang bertentangan terbentuk sehingga individu terpecah pecah fikirannya. Maka allport memperluas pandangannya kemudian allport membedakan 2 taraf / pola otonomi fungsional yaitu : bersifat perseferatif dan propriate. Perseferatif meliputi bentuk bentuk kecanduan, perbuatan yang diulang dan hal rutin. Otonomi fungsional propriate : minat yang dipelajari, intensi , motif pokok, gaya hidup, disposisi pribadi / kecenderungan berperilaku.
Add A Comment