Sifat memiliki dua ciri menonjol :
individualitas : yaitu kualitas unik individual yang diperlihatkan dari variasi kuantitas ciri tertentu
Konsistensi : yaitu keajegan sikap / perilaku dalam menghadapi situasi dan kondisi serupa
Perkembangan pola kepribadian :
menurut thomas et.al. perkembangan kepribadian dipengaruhi faktor hereditas dan lingkungan. Ia menyatakan kepribadaian dibentuk oleh temperamen dan lingkungan yang secara terus menerus saling mempengaruhi. Jika kedua pengaruh tersebut harmonis, maka perkembangan kepribadian akan mengarah ke perkembangan anak yang sehat , jika sebaliknya maka masalah perilaku akan muncul
menurut ahli lain, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
Fakor bawaan : antara lain kematangan organ fisik dan mental individu. Misalnya cara anak menginterpretasi perlakuan orang lain terhadapnya
Faktor pengalaman awal kehidupan antara lain : pola asuh ortu, sikap significant person terhadap anak -> membentuk konsep diri, dsb
Faktor pengalaman hidup berikutnya seperti : peer group, teman sekolah, guru, dan masyarakat dimana anak hidup
Proses perkembangan kepribadian :
- Pembentukan konsep diri
Konsep diri terbentuk dari kontak anak dengan orang lain, seperti :
Cara orang dewasa memperlakukan anak
Apa yang dikatakan pada dan tentang anak
status anak di dalam kelompok, tempat mereka melakukan identifikasi dan diidentifikasi - perkembangan sifat
Sifat terbentuk melalui proses belajar ( learning process ) yang berlandaskan factor herediter -> merupakan hasil belajar, yang dipengaruhi potensi bawaan. Oleh karenanya dalam perkembangan sifat beberapa faktor di bawah ini memiliki kontribusi :
kondisi fisik dan mental individu
Significant person seperti ortu, guru, peer group
media massa seperti siaran televisi, koran, internet, dsb
Add A Comment