PENGERTIAN REMAJA
Adolescence berasal dari “adolescere†yang berarti “tumbuh†atau “tumbuh menjadi dewasaâ€
Adolescence memiliki arti lebih luas (dibanding pubertas), yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
CIRI-CIRI MASA REMAJA
- Merupakan periode transisi/peralihan
- Merupakan periode perubahan, misalnya: perubahan kepekaan emosi, bentuk tubuh, peran, minat, dan nilai.
- Merupakan masa mencari jati diri/identitas diri.
- Merupakan masa yang tidak realistik, karena mereka memandang sesuatu dari “kacamataâ€-nya sendiri, yang kadang jauh dari realita
TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
- Menerima kodisi fisik apa adanya, dan mampu memanfaatkannya secara efektif.
- Mencapai hubungan baru yang lebih matang dg teman sebaya, baik sejenis maupun lain jenis.
- Mencapai peran sosial yang bertanggung jawab sebagai pria/wanita.
- Mencapai kemandirian emosional dari ortu maupun orla.
- Mempersiapkan karier ekonomi.
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
KEBUTUHAN2 REMAJA
- Mencapai sesuatu => memupuk ambisi
- Kebutuhan akan rasa: superior, ingin menonjol, ingin terkenal.
- Kebutuhan u/ berkompetisi
- Kebutuhan u/tampil memukau
- Kebutuhan bebas menentukan sikap (tidak mau didekte) FILE DI: Psikologi Perkembangan II-Pendahuluan-08
- Kebutuhan u/ menjalin persahabatan
- Kebutuhan u/ berempati
- Kebutuhan u/ mencari simpati
- Kebutuhan u/ menghindari rutinitas
- Kebutuhan u/mengatasi hambatan
- Kebutuhan u/menyalurkan agresivitas
- Kebutuhan bergaul dengan lawan jenis
Penyebab Hightened Emotionality
- Penyesuaian diri pada situasi baru.
- Harus memenuhi tuntutan masyarakat u/ dapat bersikap lebih matang.
- Aspirasi yg tdk realistik/unrealistic aspiration.
- Penyesuaian sosial thd lawan jenis/social adjustment to the other sex
- Masalah di sekolah/school Problems.
- Masalah pekerjaan/vocational problems.
- Tidak ada/sangat sedikit model perilaku yang bisa ditiru, atau banyaknya model perilaku yang seharusnya justru tidak boleh ditiru.
- Hubungan (dengan orang lain, terutama dengan anggota keluarga, dan antar anggota keluarga) yang tidak menyenangkan/unfavorable relationship.
Bentuk-bentuk ekspresi hightened emotionality:
- Nervous habits (kebiasaan nervous): Yaitu suatu bentuk perilaku yang disebab-kan oleh ketidak mampuan untuk mengatasi nervous yang ditunjukkan dengan sikap blocking (bila ditanya hanya menjawab singkat, mis: “yaâ€; “malasâ€, “ogahâ€; “tidakâ€; atau bahkan hanya diam sambil mengangguk/menggeleng). Dalam situasi seperti ini remaja butuh bimbingan yang bersifat empatis.
- Emotional outburst: Bentuk ekspresi emosi yang berupa pe-lampiasan dengan membanting benda-benda yang ada didekatnya. Kepuasan akan muncul/emosi mereda stlh mela-kukan tindakan “hempasan†tersebut => lebih sering terjadi pada remaja perempuan.
- Quarrelsomeness: Yaitu perkelahian yg disebabkan oleh adanya ketersinggungan. Biasanya muncul dlm btk perkelahian massal, karena adanya konformitas klp yg sangat kuat pada masa ini => biasa terjadi pada remaja laki-laki
- Finicky Appetites: adalah menurunnya nafsu atau gairah, seperti: nafsu makan, gairah belajar, semangat bekerja dsb.
- Moodiness: menurunnya mood (suasana hati), shg apa yg dilakukan serba salah, tidak menentu, canggung
- Escape mechanism: Bentuk pelarian diri dari masalah, bisa kearah + , bisa kearah – . Misalnya: putus cinta => malas, isolated, atau justru smkn giat belajar, aktif di organisasi, dsb.
Pola-pola emosi remaja
- Fear / rasa takut.
Menurut Hurlock rasa takut anak dan remaja bentuknya beda. Pada anak penyebab takut adalah stimulus yang bersifat riil/nyata/terlihat, sedangkan pada remaja kadang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat mata, seperti: takut gagal, dicela, beda dengan peer-group.- Takut pada benda2 yg bersifat alami, seperti; tempat tinggi, keramaian, api, badai, dsb.
- Takut pada aktivitas sosial/human relation yang disebabkan oleh rasa malu untuk bersosialisasi atau ingin mendapatkan kesan yang baik dalam tingkah laku dan berprestasi
- Takut pada diri sendiri, biasanya takut pada sakit yang serius => kecelakaan yang menyebabkan cacat.
- Takut pada ketidak-mampuan melakukan sesuatu/in capacity.
- Takut dalam menghadapi tantangan pekerjaan.
- Takut gagal dalam sekolah.
- Takut pada sesuatu yang tidak/belum diketahui.
Macam-macam emosi takut
- Shyness (malu)
- Embarrassment (canggung)
- Worry (khawatir)
- Anxiety (kecemasan)
a. Shyness (malu)- Bentuk rasa takut yang ditandai dengan penarikan diri dari hubungan dengan orla.
- Penyebab rasa malu adalah manusia.
- Ekspresi rasa malu: – Muka memerah – Gugup – Gagap – Diam
b. Embarrassment
- Reaksi takut terhadap manusia bukan pada objek atau situasi. Munculnya emosi ini lebih disebabkan oleh keraguan tentang penilaian orang lain terhadap penampilan atau perilakunya ? berhubungan dengan kesadaran diri (self conscious)
- Ekspresi sama dengan rasa malu
c. Worry
- Rasa gelisah yang muncul tanpa alasan jelas.
- Penyebab: Pikiran individu
- Hal-hal yang dikhawatirkan : sesuatu yang bermakna dalam kehidupan, seperti: masalah keluarga, hubungan dengan peer-group, dan masalah sekolah
d. Anxiety (kecemasan)
- Merupakan bentuk lain dari rasa takut.
- Keadaan mental yang tidak nyaman karena sesuatu yang dirasa mengancam atau sesuatu yang dibayangkan.
- Menurut Jersild penyebabnya: inner conflict yang dapat menimbulkan depress
- Intensitas lebih berat daripada worry
- Penyebab anxiety: lebih sering bersifat imajiner/tidak nyata.
- Kecemasan timbul karena terlalu banyaknya worry yang yang belum dapat diatasi.
- Ekspresi kecemasan: – defends mechanism – bertingkah laku antisosial – frustrasi – mudah terpengaruh kelompok
2. Anger (marah)
- Pada masa remaja frekuensi meningkat
- Penyebab: hubungan dengan orang lain
- Selalu disalahkan/digurui
- Sering dibandingkan dengan orang lain
- Reaksi: Impulsif => agresi fisik dan/ atau verbal danRepresif (ditekan) => masa bodoh/acuh tak acuh (impunitive)
3. Jealousy (cemburu)
- Reaksi normal terhadap kehilangan afeksi (kasih syang) dari orang lain/orangtua, baik secara nyata, dibayangkan atau ancaman.
- Merupakan kombinasi dari rasa takut dan rasa marah
- Penyebab: kondisi di lingkungan keluarga, sekolah, dan kurangnya kepercayaan diri.
4. Iri hati (Envy)
- Bersifat individual
- Penyebab utamanya adalah masalah finansial
- Reaksi terhadap teman yang menjadi objek envy biasanya dalam bentuk verbal
- Banyak muncul pada remaja perempuan
- Bila muncul pada pria dapat menyebab-kan terjadinya kriminalitas, spt: malak, mencuri, merampok, dsb
5. Annoyance (jengkel)
- Rasa tidak nyaman yang bisa disebabkan karena benda, binatang, maupun orang lain.
- Untuk mengurangi rasa jengkel, dengan sharing pada orang lain.
- Dapat memotivasi individu untuk melawan kejengkelan dengan perilaku positif
6. Frustration
- Terjadi apabila remaja merasa ada yang menghalangi/menghambat keinginan dan kebutuhannya.
- Menyebabkan individu atraktif, sehingga dapat berpengaruh pada social acceptance.
- Reaksi: Agresif. Displacement, withdrawal
7. Grief ( Duka Cita )
- Suatu trauma psikis yang disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang sangat berarti bagi individu.
- Merupakan kondisi emosi yang paling tidak menyenangkan
- Ekspresi: menangis, apatis (menekan emosi), sulit tidur, mimpi buruk
8. Currious (Rasa Ingin Tahu)
- Kondisi ini sangat sering dialami remaja
- Hal-hal yang paling ingin diketahui adalah sesuatu yang baru, ditutup-tutupi, misterius.
- Menstimulasi munculnya keinginan untuk menempuh ilmu/sekolah secara serius, karena banyaknya rasa ingin tahu akan hal-hal yang bersifat ilmiah.
9. Affection
- Kondisi emosi menyenangkan yang sangat didambakan setiap individu di usia remaja.
- Kebutuhan afeksi berhubungan dengan rasa aman, sehingga setiap remaja harus mendapatkannya, terutama dari significant person.
- Remaja yang terpenuhi kebutuhan afeksinya akan mudah memberikan afeksi pada orang lain.
10. Happiness
- Kondisi menyenangkan yang selalu didambakan dialami setiap remaja.
- Happiness dapat terjadi apabila kondisi fisik individu normal.
- Happiness terjadi karena tercapainya cita-cita/harapan
1 Response
[…] http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/masa-remaja […]
Posted on September 25th, 2013 at 3:14 PM
Add A Comment