Kuliah Dek Rizky Psikologi

Ilmu pengetahuan tentang psikologi

Masa Dewasa (ADULT )

Posted by Dek Rizky On January - 6 - 2010

Adult sendiri berasal dari kata Latin bentuk past participle dari kata kerja Adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa”.
Makna dari istilah adult adalah: individu telah menyelesaikan proses pertumbuhan fisiknya, dan siap menerima peran dan kedudukan di masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Fase-fase Masa Dewasa

  • Masa Dewasa Dini/Early Adulthood (18 – 40 tahun):

Pada masa ini perubahan-perubahan fisik relative sudah tidak sepesat masa sebelumnya (puber dan remaja), bahkan di awal usia dewasa dini (sekitar 18 tahun) kondisi fisik cenderung sudah menetap, dalam arti bila terjadi perubahan tidak signifikan lagi.
Pada masa ini yang sedang terjadi adalah masa reproduktif, yang mulai sempurna di awal usia dua puluhan, dan akan mengalami penurunan kualitas di usia pertengahan tiga puluhan.

  • Masa Dewasa Madya/Middle Age (40 – 60 tahun)

Pada masa ini mulai terjadi penurunan kemampuan fisik dan psikologis yang akan tampak semakin menonjol pada setiap individu.
Pada sebagian individu, khususnya pada masa awal dewasa madya (40-50tahun) kondisi ini menimbulkan sikap penolakan (denial) yang ditunjukkan dengan sikap “over acting”, untuk menunjukkan kepada orang lain, bahwa dirinya masih “potensial” dan tetap muda seperti dua puluh tahun lalu, dengan berusaha mencari “pasangan” baru yang berusia jauh di bawah individu ybs (usia dua puluhan), atau menutupi kerut-kerut wajah dengan menebalkan kosmetik yang digunakan.

  • Masa Dewasa Lanjut/Old Age (60 – meninggal)

Masa ini sering diistilahkan senescence atau usia lanjut. Pada masa ini baik kemampuan fisik maupun psikologis cepat mengalami penurunan, dan cenderung untuk terus menerus menurun.

Ciri-ciri kematangan

  • Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang yang sudah matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya, dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendiri atau untuk kepentingan pribadi.
  • Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien. Seseorang yang telah matang akan melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefinisikan secara cermat dan tahu mana yang pantas dan tidak, serta bekerja secara terencana menuju arah tertentu
  • Mengendalikan perasaan pribadi.
  • Individu yang telah matang secara psikologis, akan mampu menyetir dan menguasai perasaan-perasaannya sendiri ketika mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Mereka cenderung tidak lagi hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi telah mampu mempertimbangkan perasaan perasaan orang lain.
  • Objektif.
  • Individu yang sudah mencapai taraf kematangan psikologis akan mampu bersikap objektif, dalam arti mampu melihat sesuatu secara apa adanya, sehingga ketika mengambil keputusan relative lebih tepat dan dapat diterima orang lain.
  • Menerima kritik dan saran dari orang lain.
  • Individu yang sudah mencapai kematangan akan memiliki kemauan yang realistis, menyadari bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik, dan saran dari orang lain demi peningkatan kualitas dirinya.
  • Bertanggung jawab
  • Individu yang sudah mencapai kematangan akan mampu memper-tanggung jawabkan perilakunya, serta selalu memberi kesempatan kepada orang lain untuk ikut maju bersama-sama mencapai tujuan. Individu menyadari bahwa untuk mencapai suatu tujuan tidak mungkin bila hanya mengandalkan kerja individual. Meski pun begitu individu tetap bertanggung jawab atas langkah-langkah yang dilakukannya.
  • Mampu mengadakan penyesuaian diri terhadap situasi-situasi baru
  • Individu yang telah mencapai kematangan, memiliki ciri fleksibel dan dapat menem-patkan diri dimana pun ia berada.

MASA DEWASA DINI/ EARLY CHILDHOOD

  • Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan social baru.
  • Pada masa ini mereka diharapkan mulai memainkan peran baru, seperti peran suami/istri, orangtua, dan sebagai pemimpin rumah tangga, serta mengembangkan sikap, minat dan nilai yang disesuaikan dengan peranannya yang baru.
  • Ciri-ciri Masa Dewasa Dini
    • Usia Reproduktif (Reproductive Age)
    • Bagi sebagian besar individu yang berada pada masa ini, menjadi ayah atau ibu merupakan salah satu peran yang sangat penting dalam kehidupannya.
    • Berperan sebagai orangtua, nampak lebih nyata bagi perempuan bila dibanding laki-laki. Meski demikian, searah dengan semakin banyaknya kaum perempuan yang berperan di sector public, menyebabkan peran sebagai orangtua tidak hanya dibebankan kepada kaum perempuan, melainkan juga menjadi tanggung jawab kaum pria. Artinya, ketika seseorang telah mengikrarkan diri untuk berkeluarga, maka tanggung jawab di dalam mendidik anak adalah tanggung jawab bersama, antara ibu dan ayah.
    • Pada perempuan usia reproduktif, dalam pengertian medis/fisik, lebih terbatas bila dibandingkan laki-laki.
    • Mendekati akhir masa dewasa dini, secara fisik/medis, kaum perempuan akan mengalami penurunan kemampuan berreproduksi, sedangkan pada laki-laki, sampai usia akhir masa dewasa dini kemampuan reproduksinya masih tetap optimal, dan baru akan cenderung menurun, ketika individu mulai memasuki masa akhir dewasa madya atau bahkan baru terjadi ketika sudah memasuki masa usia lanjut.

Usia Pemantapan Kedudukan (Settling-down Age)

  • Kalau pada masa kanak-kanak dan remaja disebut sebagi masa pertumbuhan atau growing-up, maka masa dewasa merupa-kan masa pemantapan kedudukan atau “settling-down age”.
  • Ketika seseorang telah memasuki usia dewasa secara syah, maka hari-hari kebebasan mereka telah berakhir, dan digantikan oleh adanya tanggung jawab sebagai seorang yang telah berusia dewasa.
  • Secara konvensional hal ini berarti, bagi laki-laki, mereka hendaklah mulai menapaki karier/bidang kerja yang akan menjadi bekalnya dikemudian hari.
  • Sedangkan bagi perempuan, mereka diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
  • Saat ini antara laki-laki dan perempuan relative tidak begitu tampak perbedaan peran yang harus mulai dipersiapkan/ dimasuki.
  • Di usia pertengahan tiga puluhan, rata-rata individu telah memiliki kemantapan dalam pola-pola hidup, yang kelak akan menjadi sandaran dalam kehidupan sebagai orang dewasa. Individu yang cepat memperoleh kemantapan kedudukan, dalam arti mampu menyeimbangkan antara dorongan-dorongan, minat, dan kemampuan yang dimiliki, akan memperoleh kepuasan.
  • Sebaliknya, bila individu tidak memperoleh apa yang menjadi keinginannya, sangat memungkinkan munculnya ketidak puasan terhadap prestasi yang telah diraihnya.

Problem Age (Masalah di masa dewasa dini)

  • Pada masa ini banyak persoalan baru yang dihadapi individu.
  • Permasalahan-permasalahan tersebut berbeda dengan yang pernah dialami pada masa-masa sebelumnya.
  • Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari permasalahan masa remaja akhir yang belum terpecahkan.
  • masalah pekerjaan dan jabatan,
  • pemilihan teman hidup,
  • masalah-masalah yang berhubungan pemenuhan kebutuhan hidup (keuangan).
  • Kompleksnya masalah pekerjaan yang berhubungan dengan kondisi intern individu itu sendiri, factor lingkungan social, termasuk orangtua, factor kesempatan kerja, dan lapangan kerja yang tersedia.

Faktor-faktor yang b’pengaruh pada dewasa dini

  • Ciri-ciri pribadi, sikap, kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki. Kadang-kadang antara potensi yang dimiliki tidak sesuai dengan bidang kerja yang tersedia, dsb.
  • Pemilihan teman hidup biasanya melibatkan berbagai pihak, sehingga kesulitan akan muncul karena adanya perbedaan persepsi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah pemilihan teman hidup.

Ketegangan Emosi (Emotional Tension) pada masa Dewasa Dini

  • Pada beberapa individu, kepuasan dan ketenangan hidup dapat dicapai di awal usia dewasa dini, sedangkan kebanyakan yang lain tetap mengalami ketegangan emosi hingga mendekati pertengahan masa dewasa dini.
  • Pada masa ini hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya ketegangan emosi adalah: persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dsb.
  • Ketegangan emosi terjadi secara bertingkat, searah dengan intensitas persoalan yang dihadapi, dan sejauh mana individu mampu mengatasi persoalan tersebut.

Ketegangan emosi pada dewasa dini (Menurut Havighurst)

  • Seseorang yang berusia awal hingga pertengahan tiga puluhan telah mampu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi serta cukup mampu mengendapkan ketegangan emosinya, sehingga mereka akan mencapai kestabilan emosi.
  • Namun, bila mereka memiliki harapan yang terlalu tinggi, maka bila harapan tersebut tidak selaras dengan potensi yang dimiliki, maka individu akan mengalami banyak kekecewaan yang dapat mengakibatkan terjadinya “kekacauan psikologis atau psikosomatis”.
  • Ketegangan emosi pada individu dewasa dini juga dapat terjadi karena situasi lingkungan sekitar yang tidak sesuai dengan harapan/ nilai-nilai individu ybs. Hal ini dapat terjadi karena individu merasa “dipaksa” untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini telah dianut/diyakininya.
  • Ketegangan emosi pada dewasa dini seringkali dinampakkan dalam bentuk ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran, yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis individu.

kekhawatiran masa dewasa

  • Pada usia 20-an, biasanya kekhawatiran muncul disebabkan oleh masalah-masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai moral dalam “dating”.
  • Memasuki usia 30-an biasanya kekhawatiran muncul dalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah keuangan.
  • Di usia 27-35 tahun, biasanya masalah-masalah yang berhubungan dengan performance individu muncul.
  • Memasuki usia 35 sampai akhir masa dewasa dini kekhawatiran berpusat pada masalah-masalah kesehatan, meraih kesuksesan dalam karier, keamanan kerja, keharmonisan perkawinan dan hubungan kekeluargaan.

Dedicated to Aku cuma seorang blogger yang cinta seo

9 Responses

  1. liey Said,

    ne ngak bisa di kopas y…

    penting ni buat referensi tugas….

    buka donk kuncinya..

    Posted on February 17th, 2010 at 12:51 PM

  2. liey Said,

    thank,,,
    da share….

    Posted on February 17th, 2010 at 1:18 PM

  3. Dek Rizky Said,

    sama sama..

    ya dibikin begitu karena biar ga di kopas sama plagiat… cara copynya blok dulu tulisan yang mau di copy terus ctrl+c 😀

    Posted on February 17th, 2010 at 4:05 PM

  4. inur Said,

    mau nama lengkap yang nulis blog ini bisa ga?
    soalnya ga ada referensinya diatas….
    tq

    Posted on March 19th, 2010 at 6:28 PM

  5. Dek Rizky Said,

    baca disini mas/mbak http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/about-author

    Posted on March 20th, 2010 at 4:57 PM

  6. arif r Said,

    thank you verymuch

    Posted on August 15th, 2010 at 7:16 AM

  7. vita Said,

    duhhh…
    buat kakak yang bikin neeee, ne mau tak buat bahan makalahq, tapi og gag isa d copy…????
    padahal lengkap…
    dimohon kerjasamanya…. :l

    Posted on September 20th, 2010 at 4:25 PM

  8. Dek Rizky Said,

    di bold terus ctrl + c dan paste di word…

    Posted on September 22nd, 2010 at 6:44 PM

  9. waty Said,

    duh g boleh dicopy yah.g bisa.padahal guna banget wat makalah besok….please…pinjamin kuncinya bentar dunk..

    Posted on December 12th, 2010 at 7:58 PM

Add A Comment