Kuliah Dek Rizky Psikologi

Ilmu pengetahuan tentang psikologi

MASA DEWASA LANJUT

Posted by Dek Rizky On January - 7 - 2010

MASA LANJUT USIA (SENESCENCE)

  • Merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
  • Merupakan periode ketika sso telah “jauh” meninggalkan periode yg lebih menyenangkan dan penuh manfaat.
  • Merupakan periode kemunduran (fisik dan mental).
  • Merupakan kelompok minoritas.

TUGAS PERKEMBANGAN MASA LANSIA

  • Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
  • Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income keluarga.
  • Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
  • Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
  • Menyesuaikan diri dg peran sosial sec luwes

BEBERAPA PANDANGAN TTG LANSIA MENURUT ROGERS:
1. Model kronologis
2. Model pandangan hukum/yuridis
3. Model Biologis
4. Model pendekatan sosio kultural
5. Model Perkemb life-span perspective

Model kronologis

  • Model pendekatan yang banyak dipakai masyarakat umum untuk menentukan kelansiaan seseorang.
  • Menggunakan usia kalender sebagai dasar dalam menentukan kelansiaan sso.
  • Orang dengan usia yang sama belum tentu mengalami proses ketuaan (aging process) yang juga sama

Model pandangan hukum/yuridis

  • Secara umum penentuan ketuaan sso berdasar dari usia kalender.
  • Dewasa lanjut secara hukum tidak selalu diikuti dengan dewasa lanjut dari sudut pandang ybs.
  • Secara yuridis individu telah memiliki hak dan kewajiban sebagai lansia.

Model Biologis

  • Menentukan ketuaan seseorang berdasar pada perubahan fisiknya (perubahan fungsi dan struktur sel, juga organ-organ tubuh yang berkaitan dengan menopause, klimakterium, dsb).
  • Berdasar pada berkerutnya kulit tubuh individu

Model pendekatan sosio kultural

  • Berdasar pada pandangan masyarakat.
  • Berdasar pada kedudukan/peran sosial yang diberikan masyarakat kepada individu, sudah tergolong lansia atau belum (masing-masing komunitas memiliki standar sendiri).
  • Kadang tidak sejalan dengan usia subjektif, namun individu tetap harus mengikuti pandangan masyarakat dimana dia hidup/bermukim.

Model Perkemb life-span perspective

  • Memandang citra lansia sebagai hasil pengaruh masa-masa sebelumnya dan juga sesudahnya.
  • Menurut teori Erikson, bila sso pd fase-fase sebelumnya berkembang ke arah kutub yang positif, maka pada masa lansia individu akan mencapai self-integrated (integritas diri). Sebaliknya bila mengarah ke kutub yang negatif, maka masa lansia akan ditandai dengan keadaan putus asa (despair)

Beberapa Pandangan tentang “usia”

  • Usia kronologis, yaitu usia yang dihitung/ ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran. Secara umum usia kronologis, biasa dipakai untuk menentukan “usia” sso.
  • Usia biologis, yaitu usia yang diukur berdasar kondisi kesehatan fisik dan psikologis individu, sehingga mereka yang berusia 70 th, belum tentu secara biologis lebih tua daripada yang berusia 50 th.
  • Usia subjektif (Personal age), yaitu “usia” yang “dirasakan” oleh ybs, misalnya sso berusia 70 th, tetapi tetap merasa berusia 50 th, karena merasa fit, selalu sehat, mampu berprestasi, dsb. Usia subjektif dapat menjadi motivator bagi sso untuk tetap aktif di usia lanjut. Hanya saja kadang usia subjektif mendapat tantangan dari social stereotypes (pendapat baku masyarakat), sehingga motivasi individu usia lanjut utk tetap berperan aktif di masyarakat terhambat.
  • Usia subjektif banyak tergantung pada tugas yang dilakukan sso. Seorang buruh yang harus banyak membutuh-kan kekuatan fisik, akan merasa sudah terlalu tua saat memasuki usia 35 th. karena menurunnya kondisi fisik individu.
  • Usia subjektif tergantung pada perasaan individu ybs, pengalaman hidupnya dan stereotipe masyarakat sekitar.
  • Usia Fungsional, yaitu usia yang dilihat dari kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu.
  • Sso dapat mengalami aging process pada fungsi2 tertentu, sehingga cukup wajar usia pensiun ada yang 48, 55, atau 65 th.
  • Usia fungsional berhubungan dengan efektivitas individu dalam menjalankan tugas tertentu.
  • Usia sosial. Usia yang ditentukan oleh peran atau kedudukan sosial yang diberikan padanya. Bila sso telah dianggap sebagai sesepuh di komuni-tasnya, maka ia sudah dianggap sebagai lansia dan akan mendapatkan kedudukan yang terhormat sebagai orang yang dianggap paling tua atau ditua-kan, misalnya: pada acara-acara resmi akan mendapatkan tempat paling nyaman dan aman, dsb.

BEBERAPA TEORI TTG LANSIA

  • Activiy Theory (Teori aktivitas)
  • Disengagement Theory (Teori Pelepasan)
  • Age Stratification Theory (Teori statifikasi usia)
  • Phenomenological Theory (Teori Fenomenologis)

Activiy Theory (Teori aktivitas)

  • Teori paling tua
  • Terutama dianut oleh Gerontolog sosial
  • Menurut teori ini aktivitas, especially, social activity, adalah esensi hidup seseorang, dan terjadi pada setiap orang di setiap tingkatan usia.
  • Kesehatan fisik dan psikologis lansia akan optimal bila mereka tetap aktif dan mampu bersosialisasi.

The Roleless Role

  • Lansia yang masih dapat dan ingin aktif, tetapi masyarakat/lingkungan tidak memberi kesempatan (inactivity).
  • Lansia merasa hidupnya tidak bermakna.
  • Lansia berada pada posisi dan situasi tinggal menunggu “pulang”

Pendapat Burgess (dalam Haditono, 1993).

  • Collective action
  • Bahwa peran sosial yang memberikan makna bagi lansia harus diusahakan sendiri oleh mereka secara kolektif.
  • Mereka dapat mendirikan asosiasi sbg wadah untuk menyuarakan kepentingan mereka.
  • Mereka memiliki “tempat” untuk sharing dengan peer-group
  • Pendapat Rose (dalam Haditono,1993)

Disengagement Theory (Teori Pelepasan)

  • Dipelopori Elaine Cumming dan William, E. Henry.
  • Bahwa lansia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan tanggung jawab sosial.
  • Lansia menjadi lebih pasif, aktivitasnya mengarah ke self-directed bukan other directed or goal-oriented

Sumber pelepasan

  • Masyarakat yang “melepas” lansia karena dianggap sudah kurang memiliki fungsi sosial yang efektif, misalnya: di pensiun dari posisinya (pekerjaan dan/atau sosial kemasyarakatan)
  • Individu ybs, bahwa mereka memang sudah menginginkan untuk “lengser keprabon”
  • Fungsionalisme dalam hubungan dengan Pelepasan
  • Tokohnya Talcott Parsons
  • Merupakan dasar teori Pelepasan
  • Bahwa masyarakat yang pragmatis, memiliki struktur sosial yang kurang menguntungkan bagi lansia.
  • Lansia “diharuskan” mundur oleh masyarakat yang lebih mementingkan kemajuan teknologi dan ekonomi dibanding kemajuan akhlak manusia

Age Grade System (Sistem Tingkatan Usia)

  • Pelepasan merupakan kejadian sosial yang normal, dan bukan merupakan pemaksaan kepada lansia untuk melepaskan diri dari aktivitas sosialnya.
  • Lansia perlu untuk melepaskan/mengurangi aktivitas dan tanggung jawab sosialnya u/diserahkan kepada generasi penerus, dan lebih berkonsentrasi membina hubungan baru dengan komunitas sebaya-nya.

Age Stratification Theory (Teori statifikasi usia)

  • Tokohnya: Riley dan Baron.
  • Bahwa masyarakat terbagi dalam kelompok2 usia, setiap individu masuk dalam “kohort” usia tertentu.
  • Perlakuan masyarakat thd lansia berbeda-beda, tergantung masanya.
  • Kelompok usia memiliki dua dimensi, yaitu: a. Dimensi perjalanan hidup dan b. dimensi historis

Phenomenological Theory (Teori Fenomenologis)

  • Teori ini memandang bagaimana lansia memberikan arti terhadap ke-lansia-an mereka.
  • Bahwa proses menjadi tua akan dihayati secara personal oleh masing-masing individu.
  • Menggunakan pendekatan interpretatif.

Menopause

Materi Psikologi Perkembangan II
Juliani Prasetyaningrum, MSi, Psi
2009

Supported by Aku cuma seorang blogger yang cinta seo

*Teori ini memandang bagaimana lansia memberikan arti terhadap ke-lansia-an mereka.
*Bahwa proses menjadi tua akan dihayati secara personal oleh masing-masing individu.
*Menggunakan pendekatan interpretatif.

Add A Comment