Tahap tahap perkembangan kognitif
Piaget tidak terlalu memperhatikan batasan usia dari tahapan tahapan perkembangan yang dikemukakannya. Oleh karenanya Ginsburg dan opper mengadakan pengamatan lebih lanjut dan berhasil membuat pengelompokan usia sebagai berikut :
- Tahap 1 : stadium sensori motor ( 00 – 18 atau 24 bulan )
Pada stadium ini gerak anak diawali dengan tingkah laku refleks murni ( belum ada differensiasi antara anak dengan kelilingnya ). Pada akhir periode ini baru nampak differensiasi yang jelas antara subjek dengan objek. Pada masa ini berkembang pula suatu kemampuan khusus, yaitu object permanence ( permanensi objek ). Stadium ini dibagi ke dalam 6 sub stadium  :- Sub stadium 1 : Modifikasi refleks ( 0 -1 bulan ) : reflek tanpa arah dan secara efisien
- Sub stadium 2 : Reaksi pengulangan pertama ( 1 -4 bulan ) : aktivitas menyenangkan akan diulang, muncul pengertian bahwa aktivitas yang menarik terdapat apada tubuhnya sendiri
- Sub stadium 3 : Reaksi pengulangan 2 ( 4 -10 bulan ) : Bayi menemukan objek – objek diluar dirinya yang menarik ( secara tidak sengaja ), dan akan diulang lagi aktivitas tersebut. Bayi mulai mengetahui adanya hubungan antara aktivitasnya dengan objek objek menarik di luar dirinya.
- Sub stadium 4 : Koordinasi reaksi reaksi sekunder ( 10 – 12 bulan _ : Gerak gerik bayi sudah mulai terdifferensiasi. Bayi sudah mulai dapat mengkoordinasikan dua skema yang terpisah untuk mendapatkan sesuatu.
- Sub stadium 5 : Reaksi pengulangan ketiga ( 12 -18 bulan ) : anak mencari dan mencapai sesuatu yang baru oleh usahanya sendiri. Anak tidak sekedar melakukan gerakan coba – coba secara tidak sengaja namun ia telah mampu mengubah gerakan gerakannya untuk mencapai suatu hasil ( ada tujuan yang lebih jelas )
- Sub stadium 6 : Permulaan berpikir ( 18 – 24 bulan ) : anak mulai dapat berpikir secara internal ( menganalisis suatu kejadian )
- Tahap 2 : Stadium pra operaional ( 2 – 7 tahun ) : pada tahap ini anak sudah mampu melakukan aktifitas simbolis ( aktivitas intern ), anak mampu berpura pura, anak mampu meniru ( imitasi dan imitasi tertunda / delayed imitation ), masih egosentris dan centralized : Penyusunan -> anak baru mampu menyusun dua benda dengan ukuran berbeda, Pengelompokan : anak lebih tertarik pada sekelompok benda yang memiliki ciri ciri tertentu dengan jumlah lebih banyak, konservasi : kemampuan anak untuk memahami bahwa jumlah benda selalu tetap, meski di tempatkan di tempat yang berbeda beda.
- Tahap ketiga : Stadium operasional konkrit ( 7 -1 1 tahun) : pada stadium ini anak sudah mampu melakukan tugas – tugas konservasi dengan baik. cara berpikir egosentrisme mulai berkurang, mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi serta menghubungkan dimensi dimensi tersebut satu sama lain, mampu berpikir logis, tetapi dalam situasi yang kongkrit
- Tahap 4 : Stadium operasional formal : Pada stadium ini anak sudah mampu berpikir secara operasional formal / abstract thingking yang memiliki dua sifat penting : deduktif – hipotesis dan kombinatoris
Add A Comment