Kuliah Dek Rizky Psikologi

Ilmu pengetahuan tentang psikologi

Archive for July, 2010

Posisi emosi dalam psikologi

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010

Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni ‘emotion’. Dalam kamus, kata ‘emotion’ digunakan untuk menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat mengganggu. Contoh?

Emosi merupakan keadaan yang kompleks. Unsur yang terlibat:

  • interpretasi seseorang terhadap suatu kejadian,
  • adanya reaksi fisiologis yang kuat,
  • ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika (semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi)
  • merupakan cara menginformasikan sesuatu dari satu orang ke yang lainnya,
  • membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan situasi lingkunganEmosi memainkan peran utama dalam kejadian penting pada kehidupan manusia. Mengapa demikian?

Posisi emosi dalam psikologi

  • Emosi adalah hal yang sangat psikologis. Misalnya:
  • Kita merasa bangga bila orang yang kita cintai melakukan hal yang berharga
  • Bila direndahkan kita menjadi marah atau malu
  • Kita bahagia bila mendapat penghargaan
  • Kita berduka bila kehilangan orang yang dicintai
  • Kita takut bila terancam jiwanya

Apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya dipengaruhi emosi dan kondisi yang diakibatkan.

  • Takut karena dikejar anjing kita mampu lari kencang bahkan melompati pagar
  • Bangga dan bahagia terhadap anak-anak meningkatkan semangat untuk maju dan menjaga kesejahteraan keluarga

Emosi berkontribusi dalam kesehatan fisik dan kesehatan mental maupun sakit fisik dan mental

  • Kehilangan harapan hidup dapat menjadikan kita depresi

Lazarus : “… We would not understand people unless we understood their emotions” (kita tidak akan mampu memahami manusia (orang) kecuali kita memahami emosi mereka)
Bisakah Anda membayangkan manusia tanpa emosi?

Dahulu yang banyak dibahas oleh akademisi psikologi adalah :

  • Persepsi (perception)
  • Belajar (learning)
  • Motivasi (motivation)
  • Fisiologi (physiology)
  • Kepribadian (personality)
  • Psikopatologi (Psychopathology)
  • Proses sosial (Social process)

Sekitar tahun 1960an Emosi mulai menjadi pembahasan utama di kalangan akademisi psikologi (sejak muncul kenyataan bahwa emosi memegang peran kunci dalam memahami persoalan manusia dan psikopatologi dalam kerja klinis)

  • Malu dan rasa bersalah merupakan aspek penting dalam perkembangan penyakit neurosis
  • Orang depresi ternyata banyak yang disebabkan karena meredam rasa marah pada orang lain yang dialihkan pada diri sendiri
  • Kemarahan yang luar biasa (acted out) bila tidak dikelola secara baik dapat membahayakan kesehatan

Sejak tahun 1960an, dikatakan bahwa “riset dan pemikiran tentang emosi menjadi buah bibir dan bak bunga yang mulai mekar..”

Issue seputar emosi

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010

Apakah emosi itu?
Drever (1952) dalam Dictionary of Psychology:
Banyak definisinya, tetapi para psikolog sepakat bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks dari organisme, yang ditandai oleh:

  • adanya perubahan keadaan di dalam tubuh (misalnya: nafas, detak jantung, sekresi kelenjar)
  • adanya perubahan keadaan mental ( kegembiraan, kegelisahan)
  • adanya perasaan yang sangat kuat,
  • biasanya menunjukkan impuls terhadap perilaku tertentu
  • Bila intensi emosi tinggi akan disertai dengan gangguan fungsi intelektual, disosiasi, dan kecenderungan terhadap tindakan yang kurang tepat

Lazzarus

Emosi : Internal experience, mental experience, dan affective experience

Unsur emosi : kognisi, afeksi dan perilaku

Issue Terkait Emosi

  • Bahasa emosi
  • Perbedaan antara emotion state & traits
  • Perbedaan antara emosi akut, suasana hati, dan psikopatologi
  • Perbedaan refleks sensori motorik, dorongan psikologis, dan emosi
  • Apakah aktivitas fisiologis diperlukan untuk menyatakan emosi?

Obseravable variable: action, physiologycal reaction, what people say, and environmental events and contexts

Non observable variable : action tendencies, subjective emotional experiences, person environment relitionship, coping processes, appraisal processes

Struktur mood : high positif affect, strong engagement, high negative affect, unpleasentness, low positif affect, disengagement, low negatiif affect, pleseantness

Perkembangan emosi kognisi dan sosial

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010

Pengantar

  • Peran emosi tidak hanya sebagai dependent variable melainkan berperan juga sebagai independent variable
  • Sebagai dependent variable: bahwa emosi merupakan dampak dari peristiwa sebelumnya, misalnya pola asuh orang tua akan mempengaruhi perkembangan emosi seorang anak, penghargaan (appraisal) yang diberikan lingkungan akan berpengaruh terhadap emosi seseorang, hasil olah pikir seseorang (fungsi kognitif) akan berpengaruh terhadap emosinya.

Peran emosi sebagai independent variable
Dapat dilihat pada topik berikut ini:

  • Kontribusi emosi terhadap kesehatan somatik (somatic health)
  • Kontribusi emosi terhadap kehidupan subjektif (subjective well-being)
  • Kontribusi emosi terhadap fungsi sosial (social functioning)

Kontribusi emosi terhadap kesehatan somatik (somatic health)

  • Pengaruh langsung
  • Pengaruh tidak langsung

Pengaruh langsung emosi terhadap kesehatan somatik

  • Stressor akan menyebabkan kondisi ketidakseimbangan secara fisiologis. Ketidakseimbangan kondisi fisiologis akan menyebabkan meningkatnya ketidaksehatan. Ketidaksehatan yang meningkat akan mempengaruhi predisposisi konstitusional. Predisposisi konstitusional akan menimbulkan ketidaksehatan secara spesifik
  • Any stressor ? physiological disequilibrium ? increased illness susceptibility ? constitutional predisposition ? specific illness

Pengaruh tidak langsung emosi terhadap kesehatan somatik

  • Relasi seseorang dengan lingkungan akan menimbulkan penghargaan (appraisal). Penghargaan akan menumbuhkan emosi tertentu dan strategi koping. Strategi koping juga berperan terhadap munculnya emosi tertentu. Strategi koping yang dipilih oleh seseorang akan menimbulkan ketidaksehatan tertentu. Di sisi lain, emosi tertentu akan menimbulkan gangguan fisiologis yang mengarah pada ketidaksehatan tertentu.

Pengaruh tidak langsung emosi terhadap kesehatan somatik
Person-environment relationship ? appraisal
specific emotion ? specific pattern of physiological disturbances

Appraisal

  • copyng specific illnes
  • Kontribusi emosi terhadap kehidupan subjektif (subjective well-being)
  • Appraisal (penghargaan) akan mempengaruhi emosi akut maupun mood (suasana hati) yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan subjektif seseorangKehidupan subjektif akan terlihat pada kemampuan unjuk diri (self –presentation), strategi koping (coping strategy)

Kontribusi emosi terhadap fungsi sosial (social function)

  • Banyak penelitian dilakukan oleh Psikolog tentang hal itu, terutama mengenai sejauhmana peran emosi negatif (misalnya kecemasan dan stress) terhadap performansi seseorang.
  • Negative emotion (emosi negatif, misal: kecemasan dan stres) akan berdampak pada strategi koping yang digunakan oleh seseorang. Strategi koping yang digunakan sering disebut dengan self-handicapping strategies.
  • Positive emotion (emosi positif, misalnya rasa cinta atau kasih sayang, bahagia) akan menimbulkan sikap prososial dan performansi positif.

Sistem Visual

Posted by Dek Rizky On July - 12 - 2010

Penglihatan adalah sebuah sistem yang sangat kompleks, tertata, dan proses yang sangat terorganisisr. Proses ini terdiri dari sistem optik (mata, otot mata, syaraf optik) dan sistem persepsi (otak). Semua bagian harus dalam kondisi dan berfungsi baik agar penglihatan dapat terjadi secara sempurna.

BAGAIMANA KITA MELIHAT?
MELIHAT => Ada bayangan di retina dan dihantarkan ke otak (cortex visual)
Bayangan : Lebih kecil, terbalik, hitam dan dua dimensi
di KESADARAN (lobus occipitalis) bayangan menjadi : Lebih besar, Tegak, 3 dimensi, berwarna-warni

SYARAT TERJADI PENGLIHATAN

  • Agar gambar dapat dikirim oleh sistem optik, syaratnya:
  • Mata berada pada posisi yang tepat.
  • Ukuran pupil harus disesuaikan dengan kondisi cahaya.
  • Ukuran bola mata dan kornea harus tepat, memungkinkan gambar fokus secara tepat dalam makula (area kecil dalam retina yang bertanggung jawab pada penglihatan paling tajam)
  • Lensa harus menyesuaikan ketajamannya untuk menyediakan refraksi yang tepat untuk lewatnya cahaya. Refraksi: kemampuan mata untuk mengubah arah cahaya agar jatuh tepat di retina
  • Bagian transparan di mata harus bersih (kornea, aqueous, lensa, vitreous)
  • Retina harus berfungsi (sel penerima cahaya berfungsi baik)
  • Syaraf optik harus mampu mengirimkan gambar ke visual cortex (area di otak yang bertanggung jawab dalam prosesing penglihatan)

PROSES PENGLIHATAN
Agar sistem optik berfungsi optimal, maka otak harus mampu memonitoring proses adaptasi (mis: respon pupil, posisi mata, penyesuaian lensa). Otak juga harus mampu memproses penerimaan gambar. Malfungsi otak dapat menyebabkan malfungsi pada sistem optik dan sistem persepsi, menghasilkan gangguan penglihatan. Read the rest of this entry »

Penyakit menular seksual (PSM)

Posted by Dek Rizky On July - 12 - 2010

Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

Gonorrhe

Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.

Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

Herpes

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.