Kuliah Dek Rizky Psikologi

Ilmu pengetahuan tentang psikologi

Dimensia

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010 ADD COMMENTS

Dimensia ialah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresif setelah mencapai pertumbuhan dan perkembangan ( umur 15 tahun ) karena gangguan otak organik, di ikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, di manifestasikan dalam bentuk gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi , rasa hati dan pembentukan pikiran konseptual. Biasanya kondisi ini tidak reversibel , sebaliknya progresif. Diagnosis dilaksanakan dengan pemeriksaan klinis , laboratorium dan pemeriksaan pencitraan, dimaksudkan untuk mencari penyebab yang bisa di obat. Pengobatan biasanya hanya suportif. zat penghambat kolines terasa ( cholinesterase inhibitors ) bisa memperbaiki fungsi kognitif untuk sementara, dan membuat beberapa obat antipsikotika lebih efektif daripada hanya dengan satu macam obat saja.

Demensia terjadi pada setiap umur, tetapi lebih banyak pada lanjut usia ( l.k 5% untuk rentang umur 65-74 tahun dan 40$ bagi berumur >85 tahun). Kebanyakan mereka dirawat dalam panti dan menempati sejumlah 50% tempat tidur.

Etiologi dan klasifikasi

  • Menurut umur
    1. demensia senilis ( >65 tahun )
    2. demensia prasenlis ( <65 tahun)
  • Menurut perjalanan penyakit
    1. reversible
    2. inreverrsible ( normal pressure hydrochepalus, subdural hematoma, vit B defisiensi, hipotirodisa, intoxikasi Pb. )
  • Menurut kerusakan struktur otak
    Tipe alzheimer

    1. tipe non alzheimer
    2. demensia vaskular
    3. demensia jisim lewy ( lewy body dementia )
    4. demensia lobus frontal temporal
    5. demensia terkait dengan SIDA ( HIV – AIDS )
    6. morbus parkinson
    7. Morbus huntington
    8. morbus pick
    9. morbus jakob – creutzfeldt
    10. Sindrom gerstamann – straussler – scheinker
    11. Prion disease
    12. Palsi supranuklear progresif
    13. Multiple sklerosis
    14. Neurosifilis
    15. Tipe campuran
      • Menurut sifat klinis :
        • demensia proprius
        • pseudo – demensia

Tanda dan gejala

  • Seluruh jajaran fungsi kognitif rusak
  • Awalnya gangguan daya ingat jangka pendek
  • Gangguan kepribadian dan perilaku, mood swings
  • defisit neurogik motor dan fokal
  • mudah tersinggung , bermusuhan , agitasi dan kejang
  • gangguan psikotik : halusinasi, ilusi, waham, dan paranoid
  • Agnosia, apraxia dan afasia
  • ADL ( activity of daily living ) susah
  • Kesulitan mengatur penggunaan keuangan
  • Tidak bisa pulang ke rumah bila bepergian
  • Lupa meletakkan barang penting
  • Sulit mandi, makan, berpakaian , toiletting
  • pasien bisa berjalan jauh dari rumah dan tak bisa pulang
  • mudah terjatuh, inkontinensia urine dan alvi
  • tak dapat makan dan menelan
  • koma dan kematian

Diagnosis
Diagnosa di fokuskan pada 3 hal :

  • Pembedaan antara delirium dan demensia
  • Bagian otak yang terkena
  • Penyebab yang potensial reversibel
  • Perlu pembedaan dan depresi ( ini bisa di obati lebih mudah )
  • pemeriksaan untuk mengingat 3 benda yang disebut
  • mengelompokkan benda, hewan dan alat dengan susah payah
  • pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan EEC
  • pencitraan otak amat penting CT atau MRI

Terapi

Pertama perlu diperhatikan keselamatan pasien, lingkungan dibuat senyaman mungkin dan bantuan pengasuh perlu.

  • Koridor tempat jalan, tangga , meja kursi tempat barang keperluannya
  • tidak  diperbolehkan memindahkan mobil dsb
  • diberi keperluan yang mudah dilihat , penerangan, lampu terang, jam dinding besar, tanggalan yang angkanya besar.

Behavioral and psychologycal symtoms of dementia

BPSD perlu dibahas disini karena merupakan satu akibat yang merepotkan bagi pengasuh dan membuat payah bagi sang pasien karena ulahnya amat mengganggu :

Behavioral :

  • Gangguan perilaku
  • agitasi
  • hiperaktif
  • keluyuran
    • Perilaku yang tak adekuat
    • abulia kognitif
    • agresi
  • Verbal, teriak
  • fisik
  • gangguan nafsu makan
  • gangguan ritme diurnal
  • Tidur bangun
  • perilaku tak sopan
  • perilaku sexual tak sopan
  • deviasi sexual
  • piromania

Psychologycal

  • Gangguan afektif
    • anxietas
    • iritabilitas
    • gejala depresif
    • depresi berat
  • Labilitas emosional
    • Apati
    • Sindrom waham dan salah identifikasi
      • orang yang menyembunyikan dan mencuri barangnya
      • paranoid, curiga
    • rumah lama dianggap bukan rumahnya
    • pasangan / pengaasuh
      • palsi
      • tak setia
      • menelantarkan pasien
      • cemburu patologik
      • keluarga / kenalan yang mati masih hidup
    • halusinasi
      • visual
      • auditorik
      • olfaktorik
      • raba ( haptik )

Posisi emosi dalam psikologi

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010 ADD COMMENTS

Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni ‘emotion’. Dalam kamus, kata ‘emotion’ digunakan untuk menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat mengganggu. Contoh?

Emosi merupakan keadaan yang kompleks. Unsur yang terlibat:

  • interpretasi seseorang terhadap suatu kejadian,
  • adanya reaksi fisiologis yang kuat,
  • ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika (semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi)
  • merupakan cara menginformasikan sesuatu dari satu orang ke yang lainnya,
  • membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan situasi lingkunganEmosi memainkan peran utama dalam kejadian penting pada kehidupan manusia. Mengapa demikian?

Posisi emosi dalam psikologi

  • Emosi adalah hal yang sangat psikologis. Misalnya:
  • Kita merasa bangga bila orang yang kita cintai melakukan hal yang berharga
  • Bila direndahkan kita menjadi marah atau malu
  • Kita bahagia bila mendapat penghargaan
  • Kita berduka bila kehilangan orang yang dicintai
  • Kita takut bila terancam jiwanya

Apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya dipengaruhi emosi dan kondisi yang diakibatkan.

  • Takut karena dikejar anjing kita mampu lari kencang bahkan melompati pagar
  • Bangga dan bahagia terhadap anak-anak meningkatkan semangat untuk maju dan menjaga kesejahteraan keluarga

Emosi berkontribusi dalam kesehatan fisik dan kesehatan mental maupun sakit fisik dan mental

  • Kehilangan harapan hidup dapat menjadikan kita depresi

Lazarus : “… We would not understand people unless we understood their emotions” (kita tidak akan mampu memahami manusia (orang) kecuali kita memahami emosi mereka)
Bisakah Anda membayangkan manusia tanpa emosi?

Dahulu yang banyak dibahas oleh akademisi psikologi adalah :

  • Persepsi (perception)
  • Belajar (learning)
  • Motivasi (motivation)
  • Fisiologi (physiology)
  • Kepribadian (personality)
  • Psikopatologi (Psychopathology)
  • Proses sosial (Social process)

Sekitar tahun 1960an Emosi mulai menjadi pembahasan utama di kalangan akademisi psikologi (sejak muncul kenyataan bahwa emosi memegang peran kunci dalam memahami persoalan manusia dan psikopatologi dalam kerja klinis)

  • Malu dan rasa bersalah merupakan aspek penting dalam perkembangan penyakit neurosis
  • Orang depresi ternyata banyak yang disebabkan karena meredam rasa marah pada orang lain yang dialihkan pada diri sendiri
  • Kemarahan yang luar biasa (acted out) bila tidak dikelola secara baik dapat membahayakan kesehatan

Sejak tahun 1960an, dikatakan bahwa “riset dan pemikiran tentang emosi menjadi buah bibir dan bak bunga yang mulai mekar..”

Issue seputar emosi

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010 ADD COMMENTS

Apakah emosi itu?
Drever (1952) dalam Dictionary of Psychology:
Banyak definisinya, tetapi para psikolog sepakat bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks dari organisme, yang ditandai oleh:

  • adanya perubahan keadaan di dalam tubuh (misalnya: nafas, detak jantung, sekresi kelenjar)
  • adanya perubahan keadaan mental ( kegembiraan, kegelisahan)
  • adanya perasaan yang sangat kuat,
  • biasanya menunjukkan impuls terhadap perilaku tertentu
  • Bila intensi emosi tinggi akan disertai dengan gangguan fungsi intelektual, disosiasi, dan kecenderungan terhadap tindakan yang kurang tepat

Lazzarus

Emosi : Internal experience, mental experience, dan affective experience

Unsur emosi : kognisi, afeksi dan perilaku

Issue Terkait Emosi

  • Bahasa emosi
  • Perbedaan antara emotion state & traits
  • Perbedaan antara emosi akut, suasana hati, dan psikopatologi
  • Perbedaan refleks sensori motorik, dorongan psikologis, dan emosi
  • Apakah aktivitas fisiologis diperlukan untuk menyatakan emosi?

Obseravable variable: action, physiologycal reaction, what people say, and environmental events and contexts

Non observable variable : action tendencies, subjective emotional experiences, person environment relitionship, coping processes, appraisal processes

Struktur mood : high positif affect, strong engagement, high negative affect, unpleasentness, low positif affect, disengagement, low negatiif affect, pleseantness

Perkembangan emosi kognisi dan sosial

Posted by Dek Rizky On July - 13 - 2010 ADD COMMENTS

Pengantar

  • Peran emosi tidak hanya sebagai dependent variable melainkan berperan juga sebagai independent variable
  • Sebagai dependent variable: bahwa emosi merupakan dampak dari peristiwa sebelumnya, misalnya pola asuh orang tua akan mempengaruhi perkembangan emosi seorang anak, penghargaan (appraisal) yang diberikan lingkungan akan berpengaruh terhadap emosi seseorang, hasil olah pikir seseorang (fungsi kognitif) akan berpengaruh terhadap emosinya.

Peran emosi sebagai independent variable
Dapat dilihat pada topik berikut ini:

  • Kontribusi emosi terhadap kesehatan somatik (somatic health)
  • Kontribusi emosi terhadap kehidupan subjektif (subjective well-being)
  • Kontribusi emosi terhadap fungsi sosial (social functioning)

Kontribusi emosi terhadap kesehatan somatik (somatic health)

  • Pengaruh langsung
  • Pengaruh tidak langsung

Pengaruh langsung emosi terhadap kesehatan somatik

  • Stressor akan menyebabkan kondisi ketidakseimbangan secara fisiologis. Ketidakseimbangan kondisi fisiologis akan menyebabkan meningkatnya ketidaksehatan. Ketidaksehatan yang meningkat akan mempengaruhi predisposisi konstitusional. Predisposisi konstitusional akan menimbulkan ketidaksehatan secara spesifik
  • Any stressor ? physiological disequilibrium ? increased illness susceptibility ? constitutional predisposition ? specific illness

Pengaruh tidak langsung emosi terhadap kesehatan somatik

  • Relasi seseorang dengan lingkungan akan menimbulkan penghargaan (appraisal). Penghargaan akan menumbuhkan emosi tertentu dan strategi koping. Strategi koping juga berperan terhadap munculnya emosi tertentu. Strategi koping yang dipilih oleh seseorang akan menimbulkan ketidaksehatan tertentu. Di sisi lain, emosi tertentu akan menimbulkan gangguan fisiologis yang mengarah pada ketidaksehatan tertentu.

Pengaruh tidak langsung emosi terhadap kesehatan somatik
Person-environment relationship ? appraisal
specific emotion ? specific pattern of physiological disturbances

Appraisal

  • copyng specific illnes
  • Kontribusi emosi terhadap kehidupan subjektif (subjective well-being)
  • Appraisal (penghargaan) akan mempengaruhi emosi akut maupun mood (suasana hati) yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan subjektif seseorangKehidupan subjektif akan terlihat pada kemampuan unjuk diri (self –presentation), strategi koping (coping strategy)

Kontribusi emosi terhadap fungsi sosial (social function)

  • Banyak penelitian dilakukan oleh Psikolog tentang hal itu, terutama mengenai sejauhmana peran emosi negatif (misalnya kecemasan dan stress) terhadap performansi seseorang.
  • Negative emotion (emosi negatif, misal: kecemasan dan stres) akan berdampak pada strategi koping yang digunakan oleh seseorang. Strategi koping yang digunakan sering disebut dengan self-handicapping strategies.
  • Positive emotion (emosi positif, misalnya rasa cinta atau kasih sayang, bahagia) akan menimbulkan sikap prososial dan performansi positif.

Sistem Visual

Posted by Dek Rizky On July - 12 - 2010 ADD COMMENTS

Penglihatan adalah sebuah sistem yang sangat kompleks, tertata, dan proses yang sangat terorganisisr. Proses ini terdiri dari sistem optik (mata, otot mata, syaraf optik) dan sistem persepsi (otak). Semua bagian harus dalam kondisi dan berfungsi baik agar penglihatan dapat terjadi secara sempurna.

BAGAIMANA KITA MELIHAT?
MELIHAT => Ada bayangan di retina dan dihantarkan ke otak (cortex visual)
Bayangan : Lebih kecil, terbalik, hitam dan dua dimensi
di KESADARAN (lobus occipitalis) bayangan menjadi : Lebih besar, Tegak, 3 dimensi, berwarna-warni

SYARAT TERJADI PENGLIHATAN

  • Agar gambar dapat dikirim oleh sistem optik, syaratnya:
  • Mata berada pada posisi yang tepat.
  • Ukuran pupil harus disesuaikan dengan kondisi cahaya.
  • Ukuran bola mata dan kornea harus tepat, memungkinkan gambar fokus secara tepat dalam makula (area kecil dalam retina yang bertanggung jawab pada penglihatan paling tajam)
  • Lensa harus menyesuaikan ketajamannya untuk menyediakan refraksi yang tepat untuk lewatnya cahaya. Refraksi: kemampuan mata untuk mengubah arah cahaya agar jatuh tepat di retina
  • Bagian transparan di mata harus bersih (kornea, aqueous, lensa, vitreous)
  • Retina harus berfungsi (sel penerima cahaya berfungsi baik)
  • Syaraf optik harus mampu mengirimkan gambar ke visual cortex (area di otak yang bertanggung jawab dalam prosesing penglihatan)

PROSES PENGLIHATAN
Agar sistem optik berfungsi optimal, maka otak harus mampu memonitoring proses adaptasi (mis: respon pupil, posisi mata, penyesuaian lensa). Otak juga harus mampu memproses penerimaan gambar. Malfungsi otak dapat menyebabkan malfungsi pada sistem optik dan sistem persepsi, menghasilkan gangguan penglihatan. Read the rest of this entry »