Kuliah Dek Rizky Psikologi

Ilmu pengetahuan tentang psikologi

Archive for the ‘Psikologi Sosial’ Category

Teori Inferensi Terkait ( Correspondence inference )

Posted by Dek Rizky On June - 10 - 2009

TEORI INFERENSI TERKAIT Correspondence inference theori Jones and Davies 1965

Asumsi Teori :

  • Seseorang mengobservasi perilaku orang lain kemudian menarik kesimpulan tentang disposisi kepribadian orang lain tsb. DKL, teori ini membicarakan tentang bagaimana kita menarik kesimpulan tentang sifat kepribadian orang lain melalui observasi terhadap perilaku orang tersebut.
  • Sifat kepribadian tersebut (disposisi) diasumsikan kehadirannya stabil pada diri orang itu dan berlaku dari satu situasi ke situasi lainnya.

Apa dasar penetapan atribusional suatu perilaku :

  • (Jones & Davies) ada beberapa faktor yang dapat dijadikan faktor untuk menarik kesimpulan tentang apakah suatu perbuatan disebabkan oleh sifat kepribadian atau disebabkan oleh faktor tekanan situasi.
  • Bila diantara ketiga faktor tersebut di bawah ini ada (hadir) disaat seseorang melakukan suatu perbuatan, maka tindakan orang tersebut disebabkan oleh sifat kepribadian (disposisional) orang tersebut.

Non Common Effect : Situasi dimana penyebab dari tindakan yang dilakukan seseorang adalah sesuatu yang tidak disukai oleh orang pada umumnya. (misal : Seorang pria menikah dengan seorang wanita yang kaya, pinter tetapi buruk rupa dan sudah tua. Tua dan buruk rupa inilah yang disebut sebagai ‘non common effect’. Mengapa demikian ? Sebab umumnya pria tidak menyukai menikah dengan wanita yang buruk rupa dan tua usianya. Sebaliknya pria umum menyukai menikah dengan wanita yang elok parasnya, banyak hartanya, muda usianya sehat tubuhnya dan sebagainya. Nah apa kesimpulan anda bila ada seorang pria muda menikahi wanita tua, buruk rupa tetapi kaya harta. Apa kira-kira kesimpulan anda tentang pria tersebut. Apa yang menyebabkan pria tadi menikahi wanita tersebut ??

Freely Choosen Act : Banyak tindakan yang dilakukan oleh orang dikarenakan oleh paksaan situasi. (misalnya : seorang wanita muda harus menikah dengan seorang duda kaya yang berusia tua. Wanita itu menikah karena dipaksa oleh orang tuanya. Dari peristiwa itu, sangatlah sulit bagi kita untuk mengatakan bahwa wanita tersebut adalah seorang yang materialistik yang mengejar harta si duda. Tetapi kalau dia sendiri yang ingin menikah dengan duda tersebut sedangkan orang tuanya tidak menyarankan maka dengan mudah kita menarik kesimpulan bahwa wanita itu materialistik. Sebab tindakan untuk menikah dengan duda adalah tindakan atas pilihannya sendiri, bukan tekanan situasi.

Low Social Desirability (menyimpang dari kebiasaan) : Kita akan dengan mudah menarik kesimpulan bahwa seseorang memiliki kepribadian tertentu yang tidak wajar bila orang itu menyimpang dari kebiasaan umum. (misal : Jika seseorang menghadiri upacara kematian biasanya orang harus menujukkan roman muka yang sedih dan berempati pada ahlul duka. Kalau orang yang melayat menujukkan hal yang demikian akan sulit bagi kita unyuk mengatribusikan bahwa orang itu orang yang empatik, karena memang begitulah seharusnya. Tetapi bila orang layat lalu menujukkan kegembiraan dg tertawa terbahak-bahak di saat orang lain susah, maka mudah untuk kita simpulkan bahwa kepribadian orang tersebut agak kurang beres.

Teori Atribusi

Posted by Dek Rizky On June - 9 - 2009

Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor disposisional (faktor dalam/internal), misalnya sifat, karakter, sikap dsb, ataukah disebabkan oleh keadaan ekternal, misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu.

Setiap individu pada dasarnya adalah seorang ilmuwan semu (pseudo scientist) yang berusaha untuk mencari sebab kenapa seseorang berbuat dengan cara tertentu. Misalkan kita melihat seorang bapak paroh baya melakukan pencurian. Sebagai manusia kita ingin mengetahui penyebab kenapa dia sampai mencuri ?? Read the rest of this entry »

Mungkin yang anda maksud ini :

Penelitian Ekspresi Wajah

Posted by Dek Rizky On June - 8 - 2009

Beberapa penelitian tentang ekspresi wajah :

  • Izzard (1991) ekpresi wajah sangat terkait dengan emosi : ada enam ekpresi wajah yang terkait emosi. yaitu : emosi marah, sedih, gembira, muak, surprise, takut. Ekpresi wajah ini bersifat universal.
  • Zimbardo, 1977. sifat kepribadian bisa diketahi dari kontak pandangan mata. Orang yang menghindari terjadinya kontak pandangan mata menujukkan sifat kurang berminat pada lawan bicaranya, atau seorang pemalu. Read the rest of this entry »

Persepsi sosial

Posted by Dek Rizky On June - 8 - 2009

Persepsi Sosial

  • Persepsi terhadap orang lain
  • Faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain
  • Aribusi
  • Presentasi diri di depan orang lain

Bab Ini bertujuan memperkenalkan tentang :

  • Bagaimana proses individu di dalam pemahaman lingkungan sosialnya.
  • Bagaimana individu mengenal dan memahami orang lain.
  • Faktor apa yang membuat orang terkesan pada orang lain.
  • Atribusi : bagaimana orang memahami penyebab terjadinya perilaku seseorang
  • Bagaimana orang mempresentasikan dirinya agar memberi kesan tertentu pada orang lain Read the rest of this entry »

Pendekatan dalam Psikologi sosial

Posted by Dek Rizky On April - 14 - 2009

Pendekatan dalam Psikologi Sosial

memahami perilaku. Menurut Saymour Epstain

  • Model Pendekatan disposisi kepribadian ( traits personality approach ). Pendekatan ini biasa dianut dan dikembangkan oleh penganut behaviorisme dan conceptualisme. Mereka berasumsi yang menjadi penyebab perilaku sosial dikarenakan sifat – sifat kepribadian yang melekat pada diri individu dan seperti sudah built in dalam diri anda. Ini bersifat permanen dan resisten. Kesimpulannya menjelaskan penyebab dari perilaku sosial dikarenakan faktor – faktor sifat kepribadian yang sifatnyabawaan bersifat permanen sehingga membentuk karakter.
  • Model pendekatan situasi lingkungan ( Situational Enviroment Approach ). Pendekatan ini bisanya dianut dan dikembangkan oleh Empirisme dan Humanisme. Perilaku berubah dari satu situasi ke situasi yang lain. Kesimpulannya situasi mendominasi pengaruh perilaku sosial Read the rest of this entry »